P
28 Februari 2008
Packaging (kemasan) - alat untuk melindungi dan menjual suatu produk. Secara fungsional, kemasan melindungi produk-produk ketika produk-produk tersebut berada dalam perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk kemudian disimpan, memungkinkan produk-produk untuk dijual dalam label yang tercantum atau tertulis diatasnya. Kemasan dapat memainkan peranan yang penting dalam memasarkan suatu produk, khususnya ketika produk akan dijual dengan cara swalayan. Daya tarik warna dan desain dari kemasan itu juga penting dalam menarik prhatian pembeli. Begitu juga, penggunaan merk pada kemasan memperkuat pendapat atau penilain produk pada saat penjualan.
Paradox of thirft (paradoks penghematan) - situasi dimana terdapat adanya ketidakselarasan antara tabungan rumah tangga dan konsekuensi-konsekuensi potensial yang tidak diinginkan dari tabungan tersebut. Apabila sebagian besar rumah tangga memutuskan untuk menabung sebagian besar pendapatan mereka, mereka akan mengkonsumsi sebagian kecil pendapatan tersebut, dan pengeluaran yang berkurang ini akan menurunkan permintaan agregat yang akan mengakibatkan menurunnya tingkat output dan kesempatan kerja. Karena itu, suatu peningkatan dalam tabungan akan menurunkan tingkat pendapatan nasional.
Tindakan penghematan atau tabungan bermanfaat untuk perekonomian karena hal itu dapat menghindarkan penggunaan sumber-sumber daya untuk produksi barang-barang konsumsi sehingga dapat digunakan dalam memproduksi barang-barang investasi. Namun apabila rumah tangga berusaha menabung lebih besar daripada rencana investasi perusahaan untuk suatu tingkat pendapatan tertentu maka hal ini akan mengakibatkan penurunan pendapatan nasional, yang juga akan menurunkan jumlah aktual yang ditabung dan diinvestasikan.
Progressive taxation (perpajakan progresif) - suatu struktur PERPAJAKAN (TAXATION) di mana pajak dibebankan pada suatu tarif yang meningkat sejalan dengan peningkatan PENDAPATAN (INCOME). Bentuk perpajakan ini mengambil suatu proporsi pajak yang lebih besar dari pembayar pajak yang berpenghasilan tinggi daripada dari pembayar pajak yang berpenghasilan rendah. Tarif marginal perpajakan meningkat sampai batas tertinggi yang ditetapkan di muka, saat ini di Inggris sebesar 40% atas pendapatan yang dihasilkan.
Pararel Importing (impor pararel) - suatu bentuk dari arbritasi di mana seorang importir bebas membeli produk pemasok tertentu pada tingkat harga yang rendah dari suatu negara, dan kemudian menjualnya kembali dan bersaing langsung dengan distributor yang ditunjuk oleh pemasok tertentu tersebut di pasaran nasional lainnya di mana harga yang ditawarkan lebih tinggi.
Impor pararel memabntu pengembangan perdagangan bebas dan persaingan dengan menembus hambatan-hambatan perdagangan internasional dan menghapuskan diskriminasi harga oleh para pemasok.
Parkinson's law (hukum parkinson) - suatu observasi yang dilakukan Prof. C. Northcote Parkinson, yang menyatakan bahwa perluasan pekerjaan tergantung pada waktu yang tersedia dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Apabila observasi ini dipakai, maka ketidakefisienan yang terjadi merupakan suatu permasalahan organisasi yang serius bagi berbagai ukuran perusahaan.
Partial equilibrium analysis (analisis keseimbangan parsial) - suatu analisis hubungan dalam subsektor tertentu dari suatu perekonomian (cth: suatu pasar individual) yang berlangsung atas dasar bahwa kejadian-kejadian dalam sektor ini mempunyai suatu dampak yang tidak signifkan terhadap ektor lainnya sehingga pengaruh negatif yang tmbul dapat dihilangkan atau diabaikan. Contoh: suatu peningkatan pada harga wortel tidak akan mempunyai akibat yang berarti pada tingkat harga umum, sehingga setiap pengaruh negatif yang mungkin timbul dapat diabaikan dengan aman dengan tujuan analisis pasar wortel. Oleh karena itu, dalam analisa keseimbangan parsial setiap sub sektor diperlakukan sebagai suatu kesatuan yang dapat berdiri sendiri.
Par value (nilai par) - 1. Harga kupon dari suatu surat-surat berharga keuangan (financial securities), misalnya nilai awal atau nominal dari suatu saham biasa (ordinry share) yang dibandingkan dengan haga pasarnya. Contoh, suatu perusahaan saham patungan (joint stock company) mungkin menerbitkan saham-saham biasa dngan nilai par misalnya Rp 2500, walaupun harga pasarnya pada bursa saham, mungkin lebh tinggi atau lebih rendah dari nilai parnya, dimana hl tersebut tergantug pada permintaan dan penawaran terhadap saham tersebut pada saat sekarang. 2. Harga tetap dari suatu mata uang dalam kaitannya dengan mata uang yang lain pada suatu sistem nilai tukar yang tetap.
Peak load pricing (Penetapan harga dengan beban maximum) - prinsip pembebanan harga yang lebih tinggi untuk produk-produk tertentu (yang tidak dapat disimpan) pada waktu permintaanya berada pada tingkat maksimum, untuk mencerminkan biaya marginal yang lebih tinggi dari penawaran produk pada waktu puncak. Penetapan harga dengan beban maksimum didisain untuk mendorong konsumen menyebarkan permintaan mereka secara lebih merata, untuk menghindari kebutuhan investasi dalam pabrik yang kemudian tidak dapat digunakan secara penuh setelah masa puncak dilalui. Penetapan harga dengan beban maksimum digunakan dalam penyediaan lisrik, jalan kereta api.
---
Purchasing power parity theory (teori paritas daya beli) - suatu teori penetapan nilai tukar yang mendifinisikan bahwa dalam suatu sistem nilai tukar yang mengambang, nilai tukar menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan perbedaan tingkat inflasi di antara negara-negara yang merupakan mitra dagang untuk memperbaiki keseimbangan neraca pembayaran. Perbedaan tingkat inflasi dapat mengakibatkan perubahan-perubahan nilai tukar dalam dua cara utama. Yang pertama berhubungan dengan dampak dari perubahan harga relatif lpada permintaan impor dan ekspor. Pada saat harga produk-produk negara A meningkat secara relatif lebih tinggi dari produk B, maka para konsumen dari produk ini cenderung berpindah dari A ke B, menurunkan permintaan untuk mata uang A dan menaikkan permintaan untuk mata uang B. Hal ini mengakibatkan adanya suatu depresiasi nilai tukar bilateral dari mata uang A dan terhadap mata uang B. Oleh karena itu, tingkat harga dalam negeri yang lebih tinggi dalam negara A diseimbangkan oleh suatu penurunan dalam nilai eksternal dari mata uangnya sendiri.
Cara kedua dimana nili tukr dapat berubah sebagai tanggpan atas perubahan tingkat inflasi adalah melalui spekulasi tentang pergerakan nilai tukar di masa yang akan datang. Pada saat hargameningkat di negara secara relatif dibandingkan dengan negara B, maka manajer dari portofolio mata uang asing dan spekulator2 mengantisipasi suatu penurunan tertentu dari nilai riil mata uang dalam artian daya belinya terhadap produk yang dapat diperdagangkan dan cenderung mensubstitusi mata uang tersebut dari portofolio mereka, dan akhirnya menyebabkan suatu depresiasi dari mata uang A.
Teori ini mengestimasi bahwa perbedaan tingkat inflasi membawa pada kompensasi perubahan nilai tukar. Akan tetapi, mungkin juga bahwa nilai tukar mengubah dirinya sendiri dapat membawa pada perbedaan tingkat inflasi jika misalny, permintaan impor sangat inelastis terhadap harga, maka suatu depresiasi nilai tukar dapat mengakibatkan suatu peningkatan dalam inflasi dalam negeri. Oleh karena itu, terdapat suaut masalah berkaitan dengan hubungan sebab akibat.