F
04 Maret 2008
Factor (Factor) - 1. suatu faktor input (factory input) yang dipakai dalam produksi. (2) suatu perusahaan yang membeli dalam jumlah yang besar melakukan fungsi sebagai pedagang besar (Wholeselling). (3) suatu perusahaan yang membeli hutang dagang dari klien perusahaan (dengan tingkat harga di bawah nilai nominal dari hutang tersebut) dan kemudian mengadakan pengaturan untuk mengatasi hutang - hutang tersebut.
---
Foreign Trade Multiplier (pengganda perdagangan luar negeri) - peningkatan perdagangan luar negeri suatu negara yang disebabkan oleh ekspansi dari permintaan dalam negeri. Peningkatan Permintaan dalam negeri mempunyai efek dua kali lipat. Dengan meingkatnya permintaan produk domestik secara langsung hal ini juga akan 1. meningkatkan secara langsung permintaan impor yang ditentukan oleh kecenderungan marginal mengimpor (marginal propensity to import), 2. secara tidak langsung juga meningkatkan permintaan ekspor oleh negara yang pendapatanya telah meningkat karena dapat meningkatkan ekspor ke negara lain. Namun demikian pengaruh yang terakhir biasanya lebih kecil dari pertama sehinga pengaruh secara keseluruhan adalah menurunkan nilai dari pengganda domestik; yaitu, peningkatan dari impor bersih (netto) akan mengimbangi sebagian pendapatn tambahan yang dihsilkan dari peningkatan pengeluaran atas produk domestik.
---
Fringe benefits (tunjangan) - setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja seperti pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga yang rendah atau pinjaman tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pemeblian saham. Untuk manajer senior, tunjangan tersebut dapat menjadi sesuatu yang sangat berarti dikaitkan dengan upah dan gaji. Perusahaan menawarkan tunjangan untuk menarik pekerja dan karena tunjangan tersebut dikenakan pajak yang rendah atau tanpa pajak sebagai penghargaan bagi pegawai dibandingkan dengan gaji normal yang kena pajak.
---
Futures market or forward exchange market (pasar berjangka atau pasar devisa berjangka) - suatu pasar tempat pembelian dan penjualan komoditi (karet, timah, dll) dan mata uang asing untuk diserahkan pada waktu mendatang, sebagai lawan dari pasar tunai yang melakukan penyampaian seketika. Posisi perdagangan berjangka yang dilakukan oleh pedagang untuk komoditi dan aset keuangan tertentu dimana harganya dapat sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu adalah untuk meminimumkan risiko dan ketidakpastian yang mungkin terjadi dalam suatu transaksi bisnis pada masa mendatang (seperti hedge yang dapat mengatasi resiko terhadap perubahan harga) dan bagi dealer dan spekulator yang mengharapkan keuntungan reseki nomplok dari antisipasi pergerakan harga yang tepat.
Pedagang berusaha mencari ketidakastian yang minimum tentang harga di masa mendatang dengan membeli atau menjual surat berharga futures khususnya opsi (yaitu, kontrak untuk membeli atau menjual komoditi atau asset keuangan dengan harga yang disepkati sekarang untuk penyerahan pada waktu mendatang, biasanya kontrak berlaku selama periode 3 bulan). Sebagai contoh, produsen coklat dapat mengadakan kontrak untuk membeli kakao (buah pohon coklat) dalam jumlah tertentu dan dengan harga hari ini ditambah persentase premium resiko untuk penyerahan pada waktu 2 bulan mendatang. Walaupun apabila harga dari kakao meningkat dengan tegas pengusaha mengetahui bahwa dia masih dapat membeli dengan harga kontrak yang rendah, sehingga dpat merencanakan pembiayaan untuk barang mentah secara tepat. Begitu pula dengan petani kakao yang dapat mengadakan kontrak penjualan komoditi dengan harga yang disepakati sekarang untuk penyerahan di wktu mendatang dengan tujuan menutupi penurunan harga. Berbeda dengan pasar spot, sifat komoditi diperdagangkan secara fisik, sementara dalam pasar berjangka yang diperjualbelikan adalah kontraknya.
Di antara pembeli dan produsen yang pertama yang memakai pasar berjangka sebagai perlindungan untuk meminimumkan risiko, terdapat berbagai pialang dan spekulator yang membeli atau menjual beberapa jenis kontrak yang berdasarkan perkiraan mereka dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan harga.
Harga di pasar berjangka menggambarkan kondisi permintaan dan penawaran di masa datang untuk komoditi, surat-surat berharga atau mata uang asing yang sedang diperdagangkan.
Khususnya, harga di pasar berjangka didasarkan sebagian pada harga spot di pasar tetapi juga penting diperhitungkan tingkat bunga dan inflasi. Perbedaan antara harga spot di pasar dari suatu komoditi dengan harga pasar berjangka merupakan forward margin. Marjin ini dapat berupa potongn harga ataupun premium dari harga spot.