Sistem Ekonomi yang bagaimana lagi...
05 Februari 2008
Di dunia ini banyak sekali masyarakat yang menerapkan berbagai sistem ekonomi. Tentunya sistem ekonomi tersebut disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Ada yang menerapkan secara ketat dan ada pula yang longgar.
Sistem ekonomi yang berkembang pada saat ini lebih tertuju pada kebebasan pasar. Dimana masing-masing pelaku ekonomi diberi kebebasan dalam melakukan aktivitasnya. Tetapi pada prakteknya hanya pemodal besar yang mampu untuk menguasai pasar.
Kebebasan pasar suatu sistem yang dikenalkan oleh Adam Smith telah mendunia. Tujuan awal dari sistem ini baik, untuk mensejahterakan manusia dengan mekanisme pasar. Kebebasan inilah yang disalahartikan sebagai penguasaan atas sumber modal dan pemanfaatan yang maksimal tanpa memperhatikan pelaku ekonomi yang lain. Akibatnya terjadi kesenjangan sosial antara masyarakat pemodal dan masyarakat konsumen.
Adanya kesenjangan sosial inilah yang mendorong Mark untuk membatasi pemilikan modal. Bagaimana caranya? negara menguasai sumber modal dan pemasaran. Dasar pemikiran yang baik, untuk mewujudkan suatu masyaraakt dengan ekonomi yang seragam. Hal ini akan sulit untuk dimplementasikan, dan alam telah menyeleksi ternyata sistem ini pun belum mampu memuaskan masyarakatnya.
Kedua sistem ini lahir dari para pemikir barat bagaimana dengan pemikir asia? Cina, Arab ternyata juga memiliki suatu sistem ekonomi. Karena yang berkembang di dunia ini sistem ekonomi besar tadi, maka beberapa sistem ekonomi dari asia kurang ditampilkan oleh para ekonom pada saat ini dan dipandang sebelah mata?
Bagaimana dengan Indonesia. Sistem ekonomi Pancasila, atau kalau di bangku SMA ada pula yang menyebut campuran. Dari tataran teoritis memang baik tetapi dari sisi implementasi agaknya sulit. Hal ini tampak dari sulitnya negara ini lepas dari krisis ekonomi.
Sistem ekonomi yang mana yang akan kita pakai? Apapun sistem ekonomi yang akan dipakai semuanya akan baik bila dilandasi dengan niat baik. Mari kita kembalikan ke pokok permasalahan ekonomi yang dihadapai manusia. Bagaimana kebutuhan itu akan dicapai. Gunakan hati, toleransi terhadap alam, dan kesadaran diri setiap bertindak dan memutuskan kebijakan ekonomi. Industri pun harus berorientasi pada solidaritas sosial. Harapan ini kiranya dapat mewujudkan suatu sistem ekonomi yang baik apapun namanya. Tapi kapan terjadi...buat kebijakan ekonomi dalam tataran good governance.