Uang palsu?
14 Februari 2008
Siapa tidak mengenal uang? Salah satu instrument pembayaran dalam kegiatan ekonomi dapat dipastikan semua orang pasti mengenal. Kita mengenal dua jenis uang Kartal dan Giral. Kartal yaitu Uang kertas dan Logam, sedangkan giral berupa cek, billyet giro.
Terkait dengan uang kartal, banyak masyarakat yang menggunakannya. tidak sedikit pula yang kadang ditolak. Uang Logam paling jarang untuk ditolak karena sulit untuk dipalsukan, lalu bagaimana dengan uang kertas.
Dalam sejarah uang kertas ternyata banyak yang dipalsukan. Bagaimana kita menyikapi keadaan ini? Jangan takut berikut ini beberapa hal yang terdapat dalam uang kertas
- Cetak Intaglio, cetakan ini berfungsi untuk membuat lembaran uang pada huruf atau angka tertentu akan menjadi kasar. Maka bila kita meraba permukaan uang akan terasa kasar di beberapa tempat.
- Benang Pengaman (security thread). Benang ini tertanam di dalam uang. meskipun uang kertas ini tipis dengan teknologi yang tinggi dan akurat benang ditanamkan di dalam. Hal ini yang membuat uang akan semakin sulit dipalsu. Untuk dapat melihatnya bisa dilakukan dengan menerawang.
- CetakRectoverso. Teknik cetak seperti ini dilakukan dengan menumpuk gambar dan apabila diterawangkan akan terlihat cetakan asli.
- Assymetrical serial number. Cetakan yang tidak simetris ini artinya angka dicetak dengan urutan yang makin lama ukuran font angka semakin besar. Urutan angka memiliki font yang berbeda.
- Tinta tidak nampak (invisible ink). Digunakan supaya huruf/angka yang dicetak akan nampak bercahaya apabila disorot dengan menggunakan sinar ultraviolet.
- Tanda air (watermark). Cetak gambar yang menyerupai bayangan, bila dilihat kasat mata akan tampak putih. Gambar dengan teknik hanya dapat dilihat dengan cara diterawang.
- Gambar tersembunyi (latent image). Gambar ini terletak sangat terpencil, biasnya hanya dapat dilihat bila diterawang atau dengan disorot sianr ultraviolet.
- Micro teks. merupakan kumpulan teks berupa kalimat yang tercetak sangat kecil dan bisa dilihat dengan menggunakan kaca pembesar.
Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan kita sebagai pengguna uang, supaya tidak tertipu maka jangan sungkan-sungkan untuk melakukan 3 D dilihat, Diraba, Diterawang. Jangan takut dianggap sebagai orang sok, dengan demikian kita ikut mencegah penyebaran uang palsu.