UN (Ujian Nasional) Oh...
23 April 2008
Masih ingatkan anda tentang "nasihat" pak Mendiknas terhadap seorang kepala Sekolah suatu SMK di Jabar beberapa waktu yang lau? Apakah Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah ingin serius dalam memajukan pendidikan nasional salah satunya dengan meminimalasir kecurangan yang meungkin terjadi dengan melarang siapapun membawa Hand Phone ke dalam ruang ujian selama ujian nasional berlangsung.
Akankah ketegasan peraturan ini akan berlangsung baik? Kekahawatiran siswa akan angka kelulusan dan bertambahnya beban materi (pelajaran) membuat mereka mencoba berbagai cara yang baik untuk berhasil lolos dari "Lubang UN". Cara-cara yang demikian yang akan terlewatkan atau bahkan tak akan teramati bagi pengambl kebijakan pusat.
Penambahan 3 mata pelajaran baik bagi program IPA dan IPS secara langsung akan menambah daya juang untuk melawan beban yang ditanggung siswa sebagai "objek" UN itu sendiri. Harga mati kelulusan yang ditentukan oleh angka Unas menjadikan beban mental yang begitu besar. Dengan banyak kekhawatiran baik yang dihadapi sisa maupum pelaku pendidikan yang terjun langsung dalam proses interaksi pembelajaran merupakan memungkinkan terjadinya tinda kecurangan pada ujian nasional. Bahkan sebelum ditambah 3 mata pelajaran kecurangan masih terjadi.
Bagaimana kemudian cara yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan, yang pada saat ini tidak hanya menyentuh aspek kognitif saja? Jangan sampai siswa lulus dengan nilai kognitif bagus tetapi kurang berkembang pada aspek afeksi dan psikomotoriknya? Baiklah mari kita renungkan dulu...