Pakar Ekonomi Kerakyatan Indonesia
06 November 2008
Siap yang mengenal sosok foto di atas?Foto di atas mungkin asing bagi siswa SMA karena kalah tenar dengan Adam Smith, David Richardo atau yang lainnya. Namanya Prof.DR, Mubyarto, pakar ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Beliau telah wafat pada 24 Mei 2005. Meskipun begitu perjuangannya untuk menyadingkan antara ilmu ekonomi dengan etika, moral dan pesan dari kebaikan Pancasila begitu lekat dengan dirinya.
Kenapa beliau memilih ekonomi kerakyatan dan bukan ekonomi rakyat atau yang lain? Ekonomi rakyat identik dengan komunis dan tentu kita tidak menginginkannya. Sistem ekonomi ini muncul sekitar tahun 1998 ketika negara Indonesia mengalami krisis yang sangat besar pada masanya. Sistem ekonomi liberalistik pernah dianut, sistem ekonomi yang sosialitik juga pernah, sistem ekonomi Pancasila yang dianut semasa orde baru pun tidak memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat terutama kelas menengah ke bawah.
Perjuangan Prof.DR, Mubyarto tidak terlepas dari sifatnya untuk membela hak-hak kaum marginal yang tersingkirkan oleh sistem kapital yang berkembang dewasa ini. Usaha untuk menguatkan ekonomi masyarakat arus bawah harus mendapat perhatian dari pemodal besar dan negara menjadi pengatur agar keadilan berada pada tempatnya. Bukan hanya masalah keuntungan saja yang dibicarakan tetapi juga hati dan norma kemanusiawian juga harus ditekankan.
Maka pantaslah apabila Universitas Gajah Mada tempat beliau berkarya membantu mengembangkan cita-cita beliau dengan mendirikan Pusat Studi Ekonomi Pancasila (PUSTEP) di bawah pimpinan beliau semasa masih hidup. Dan baiklah pula bila kurikulum dalam pembelajaran ekonomi di SMA di arahkan kepada ekonomi kerakyatan, supaya lahir sosok yang tidak hanya mencari keuntungan belaka tetapi juga peduli dengan lingkungan sekitar dengan tindakan yang nyata.
Artikel ini bisa diungguh:Pakar Ekonomi Kerakyatan