Perilaku Pasar Irasional Antara Fear Dan Greed
02 Juni 2009
Pasar uang yang sedang berkembang saat ini sedang dan baru akan keluar dari belenggu krisis. Sudah banyak memakan korban beberapa usaha besar sebut saja GM (General motors) yang baru saja mendaftarkan kebangkrutannya di pengadilan di AS . Masih banyak lagi, terutama yang bergerak di pasar uang.
Sepak terjang pelaku investor kadang tidak irasional, kadang harga saham tidak mencerminkan kondisi fundamentalnya. Karena di dorong oleh pencarian keuntungan degan memanfaatkan situasi yang serba "Mumupung".
Menurut Woody Dorsey dalam buku Behavioral Trading (2003) menegaskan "Human behaviours is the key determinants of the market. Pergerakan harga saham tidak dipengaruhi oleh faktor fundamental, melainkan perilaku. Perilaku ini dibentuk oleh confidence (keyakinan) dan harapan konsumen.
Perilaku pasar keuangan yang kerap bertentangan dengan kondisi ekonomi riil juga dipengaruhi oleh perilaku ketakutan dan perilaku (fear) keserakahan (greed). Ketika keserakahan lebih dominan, pasar akan berjalan sangat cepat, menggelembung dan akhirnya pecah, seperti yang telah terjadi di dunia beberapa kali.
Sebaliknya, saat ketakutan mendominasi, perekonomian berjalan lambat, bahkan jalan di tempat. Dalam konteks pasar modal, kedua perilaku itu merupakan akselerator dari tren pergerakan indeks saham.
Reaksi yang berlebihan atas sentimen positif maupun negatif di pasar saham tanpa berdasarkan analisa mendalam sudah saatnya dihentikan, karena sangat mungkin merugikan investor. Apalagi, jika reaksi itu didorong perilaku ikut-ikutan (hearding behaviour).
Sumber: Kompas, Selasa, 2 Juni 2009
Unduh artikel ini